Mobile Legends vs Vainglory vs Arena of Valor
Genre Multiplayer Online Battle Arena (MOBA), sekitar 20 tahun terakhir terkesan sebagai genre yang eksklusif dimiliki PC. Hal ini tidak terlepas dari kepopuleran DotA, DOTA 2 dan League of Legends. Bahkan konsol seperti Xbox dan PlayStation seakan sulit bersaing di genre ini.
Belakangan, dengan semakin meningkatnya kemampuan teknologi yang diterapkan pada konsol dan tentu saja masih populernya MOBA, muncullah salah satu MOBA yang sepertinya memang didesain untuk konsol, yaitu Smite dari Hi-Rez Studio. Tapi, kepopuleran genre MOBA ternyata juga sampai pada perangkat mobile.
Genre MOBA sebenarnya identik dengan permainan tim yang membutuhkan koordinasi, strategi dan waktu yang cukup lama dalam bermain. Sayangnya, perangkat mobile tidak didesain untuk bermain dalam jangka waktu lama, sehingga untuk membawa MOBA ke perangkat ini, diperlukan banyak penyesuaian.
Vainglory menjadi salah satu game bergenre MOBA yang memang didesain untuk mobile, penyederhanaan yang diterapkan Super Evil Mega Corp (SEMC) selaku developer membuat game ini bisa dimainkan lebih cepat sehingga lebih ideal untuk perangkat mobile. Tapi, Vainglory tetap mempertahankan kualitas grafis semi-AAA yang membuat filenya menjadi berukuran besar dan hanya bisa dimainkan pada perangkat berspesifikasi tinggi.
Sayangnya, tidak semua setuju dengan “penyederhaan” yang dilakukan oleh Vainglory dan menganggap bahwa MOBA sejati haruslah 5v5 dan memiliki tiga lane, seperti para sesepuh MOBA di PC. Hal ini kemudian membuat developer lain berlomba-lomba untuk memberikan apa yang diinginkan oleh pasar potensial ini.
Mobile Legends adalah salah satu contoh game yang sangat sukses membaca peluang ini dan merilis game MOBA dengan formula dasar yang sama dengan dengan MOBA pada PC. Game dibuat lebih ringan sehingga bisa dimainkan pada perangkat berspesifikasi menengah dan memakai kontrol berupa analog yang memudahkan pemain pada perangkat berukuran layar 5 inchi kebawah.
Kunggulan yang ditawarkan oleh Mobile Legends bahwa game ini lebih ramah pada pemain kasual, yang bermain sekedar untuk just for fun yang untuk bersosialisasi. Untungnya, Moonton selaku developer masih membuka jalan untuk Mobile Legends menajadi sebuah eSport yang kompetitif.
Tidak bisa dipungkiri, kesuksesan Mobile Legends di Indonesia khususnya, akhirnya menarik perhatian Garena untuk membawa Mobile Arena (sekarang bernama Garena AOV atau Arena of Valor) ke pasar Indonesia. Game yang diklaim telah sukses di berbagai negara dengan berbagai nama berbeda akhirnya dibawa ke Indonesia.
Garena AOV memiliki “bibit awal” dari game berjudul Kings of Glory yang sangat populer di Tiongkok. Siapa publishernya? Perusahaan game terbesar di dunia saat ini, Tencent. Di luar Tiongkok, game ini berjudul Strikes of King, dirilis oleh Garena di Hong Kong, Makau, Thailand dan Vietnam sementara di Eropa dirilis oleh Proxima Beta.
Pelokalan yang dilakukan oleh Garena terhadap game ini memiliki dampak banyak dampak positifnya, klaim bahwa servernya berada di Indonesia seharusnya membuat latency-nya sangat rendah untuk pemain yang ada di Indonesia dan pemain lebih mudah berkomunikasi dengan publisher.
Kesimpulan
Membaca judulnya, mungkin banyak yang mengira kalau tulisan ini akan membandingkan antara Mobile Legends, Vainglory dan Mobile Arena. Pada kenyataannya, saya memainkan ketiganya dan memang tiap-tiap game mimiliki kekurangan dan kelebihannya.
Mobile Legends sangat kasual di satu sisi, tapi masih cukup seru dimainkan secara kompetitif di sisi lain. Walau masih perlu penyesuaian terutama soal balancing di sana-sini, game ini sudah cukup stabil. Bahkan pada update Juni 2017 ini, Mobile Legends mulai terlihat berbenah diri yang terlihat semakin unik.
Vainglory merupakan game yang paling lama yang saya pribadi mainkan diantara ketiga game ini, memiliki komunitas yang kuat dan kompetisi yang sehat adalah hasil dari perjalanan panjang game ini selama 3 tahun terakhir. Developernya saat ini sedang berusaha menjawab tantangan terbesar yang dialamatkan pada mereka sejak 2014 yaitu menghadirkan 5v5.
Arena of Valor memiliki keuntungan karena berasal dari bibit game yang sudah matang dan teruji. Walau merupakan yang paling ‘muda’, game ini sudah memiliki formula yang teruji untuk pasar Asia secara umum. Tantangan besar yang dihadapi AOV saat ini adalah membuat dirinya tampil berbeda dari para pesaing dan menciptakan komunitas yang kuat.
Membandingkan dan memilih mana yang terbaik diantara ketiga game ini hanya akan membuang-buang waktu dan tenaga, sangat mudah membuat argumen yang bisa menjatuhkan game saingan dan menguntungkan game yang kita unggulkan. Karena pada dasarnya, setiap game memiliki keunggulan dan kelemahan yang membuatnya menjadi unik. So, berhentilah menjadi BOCAH dan bermainkan secara lebih baik dan bijak.
Jika punya perangkat dengan spesifikasi tinggi dan suka dengan kualitas grafis dan gameplay Vainglory, mainkan Vainglory.
Jika punya perangkat menengah/tinggi dan suka gameplay kasual dari Mobile Legends, mainkan Mobile Legends.
Jika punya perangkat menengah/tinggi dan suka gameplay ala Mobile Legends tapi ingin mencoba sesuatu yang baru, mainkan Mobile Arena.
Komentar
Posting Komentar