Permasalahan kemacetan di kota Bekasi

 Permasalahan kemacetan yang ada di Kota Bekasi



Kata Pengantar


Alhamdulillah,Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Tidak ada manusia yang sempurna karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Oleh karena itu saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga sengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...





Bekasi, Desember 2017

Ahmad Fahmi Firdaus





(i)
Daftar Isi
Kata Pengantar (i)
Daftar Isi (ii)
BAB I ( Pendahuluan)
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Penelitian 2
1.4 Sumber Data 2
1.5 Metode dan Teknik 2
BAB II ( Pembahasan )
2.1 Pengertia,Penyebab, dan Dampak Negatif Kemacetan 3
2.2 Titik Kemacetan di Kota Bekasi Bakal Bertambah 4
2.3 Kemacetan di Bekasi Karena Parkir di Jalan 5
2.4 Pemecahan Permasalahan Kemacetan 7
BAB III ( Penutup)
3.1 Kesimpulan 8
3.2 Saran 8
Daftar Pustaka 9


( ii )

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Tingginya volume kendaraan yang tidak dibarengi dengan penambahan infrastruktur jalan dikhawatirkan akan menyebabkan kemacetan total pada tahun 2015 nanti. Bahkan, dalam kurun waktu satu tahun terakhir, jumlah titik kemacetan di Kota Bekasi tidak berkurang, melainkan bertambah. Padahal, Pemkot Bekasi sebelumnya sempat mencanangkan Kota Bekasi bebas macet pada tahun 2013 silam.
1.2 Rumusan masalah
sejak setahun terakhir ini secara faktual titik kemacetan di Kota Bekasi semakin bertambah. Saat ini, titik kemacetan tidak hanya terjadi di jalan utama, tetapi juga terjadi pada jalan kolektor yang menghubungkan permukiman warga dengan jalan utama. "Tahun lalu, titik kemacetan hanya terjadi di jalan utama. Namun, tahun ini mulai merambah ke jalan-jalan kolektor dan terjadi hampir setiap hari, bukan saja saat jam kerja. Bahkan pada saat akhir pekan. Kondisi inilah yang dikhawatirkan akan menyebabkan kemacetan total di Kota Bekasi lima tahun mendatang. Terlebih, sampai saat ini Pemkot Bekasi belum mempunyai rencana pembangunan atau pembuatan angkutan massal yang nyaman. Padahal, angkutan massal itu, lanjut bisa menjadi salah satu solusi kemacetan agar pengendara mobil dan sepeda motor beralih ke angkutan umum.

1.3 Tujuan penelitian
 Agar dapat mengetahui masalah tingginya kemacetan di wilayah Bekasi
 Agar dapat mengetahui bagaimana cara yang harus di tempuh untuk mengurangi kemacetan di wilayah Bekasi


1.4 Sumber data
Peneliti menggunakan data primer yaitu data yang bersumber dari lapangan, dan menggunakan tambahan data sekunder yang diperoleh dari berbgai media.

1.5 Metode dan teknik
Penulis menggunakan penelitian deskriptif yaitu dengan cara mengumpulkan data-data yang di peroleh dari lapangan dan menganalisis data tersebut dengan apa adanya.











BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian, Penyebab dan Dampak negative Kemacetan
Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan banyak terjadi di kota-kota besar, terutamanya yang tidak mempunyai transportasi publik yang baik atau memadai ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan penduduk.
Penyebab kemacetan
Kemacetan dapat terjadi karena beberapa alasan:
• Arus yang melewati jalan telah melampaui kapasitas jalan
• Terjadi kecelakaan lalu-lintas sehingga terjadi gangguan kelancaran karena masyarakat yang menonton kejadian kecelakaan atau karena kendaran yang terlibat kecelakaan belum disingkirkan dari jalur lalu lintas,
• Terjadi banjir sehingga kendaraan memperlambat kendaraan
• Ada perbaikan jalan,
• Bagian jalan tertentu yang longsor,
• kemacetan lalu lintas yang disebabkan kepanikan seperti kalau terjadi isyarat sirene tsunami.
Dampak negatif kemacetan
Kemacetan lalu lintas memberikan dampak negatif yang besar yang antara lain disebabkan:
• Kerugian waktu, karena kecepatan perjalanan yang rendah
• Pemborosan energi, karena pada kecepatan rendah konsumsi bahan bakar lebih rendah,
• Keausan kendaraan lebih tinggi, karena waktu yang lebih lama untuk jarak yang pendek, radiator tidak berfungsi dengan baik dan penggunaan rem yang lebih tinggi,
• Meningkatkan polusi udara karena pada kecepatan rendah konsumsi energi lebih tinggi, dan mesin tidak beroperasi pada kondisi yang optimal,
• Meningkatkan stress pengguna jalan,
• Mengganggu kelancaran kendaraan darurat seperti ambulans, pemadam kebakaran dalam menjalankan tugasnya
2.2 Titik Kemacetan di Kota Bekasi Bakal Bertambah
Tingginya volume kendaraan yang tidak dibarengi dengan penambahan infrastruktur jalan dikhawatirkan akan menyebabkan kemacetan total pada tahun 2015 nanti. Bahkan, dalam kurun waktu satu tahun terakhir, jumlah titik kemacetan di Kota Bekasi tidak berkurang, melainkan bertambah. Padahal, Pemkot Bekasi sebelumnya sempat menanangkan Kota Bekasi bebas macet pada tahun 2013 silam.
sejak setahun terakhir ini secara faktual titik kemacetan di Kota Bekasi semakin bertambah. Saat ini, titik kemacetan tidak hanya terjadi di jalan utama, tetapi juga terjadi pada jalan kolektor yang menghubungkan permukiman warga dengan jalan utama. "Tahun lalu, titik kemacetan hanya terjadi di jalan utama. Namun, tahun ini mulai merambah ke jalan-jalan kolektor dan terjadi hampir setiap hari, bukan saja saat jam kerja. Bahkan pada saat akhir pekan. Kondisi inilah yang dikhawatirkan akan menyebabkan kemacetan total di Kota Bekasi lima tahun mendatang. Terlebih, sampai saat ini Pemkot Bekasi belum mempunyai rencana pembangunan atau pembuatan angkutan massal yang nyaman. Padahal, angkutan massal itu, lanjut bisa menjadi salah satu solusi kemacetan agar pengendara mobil dan sepeda motor beralih ke angkutan umum. "Sampai sekarang belum ada rencana soal angkutan massal itu, padahal kita sangat mendesak membutuhkannya,"
Pemkot Bekasi sempat lega karena ada rencana pembangunan jalur busway di Jln. Kalimalang. Hanya saja, projek ini tidak dapat dilaksanakan karena lokasinya dinilai mengganggu rencana pembangunan tol Becakayu yang juga berada di atas jalan yang rencananya akan dibangun busway. Setelah rencana itu kandas, hingga saat ini belum ada pembahasan soal angkutan massal di Kota Bekasi.
Pantauan Dinas Perhubungan Kota Bekasi menyebutkan, jalan utama yang masih menjadi titik kemacetan, yakni simpang Harapan Indah, simpang Pondok Ungu, simpang Alexindo, depan Stasiun Kranji, simpang Bulan-Bulan, simpang Bulak Kapal, simpang Sumber Artha, simpang Metropolitan Mall, dan simpang Tol Bekasi Timur. Sementara saat ini kemacetan merambah ke jalan kolektor misalnya Jln. Perjuangan, Jln. Pekayon Pondok Gede (Pasar Rebo), Jln. Baru Underpass, dan Jln. Dewi Sartika. Bertambahnya titik kemacetan di Kota Bekasi ini disebabkan beberapa faktor, di antaranya kendaraan roda dua dan empat terus bertambah dan tidak adanya jalan baru yang dibangun di Kota Bekasi.
Data yang ada menunjukkan jumlah kendaraan roda dua dan empat di Kota Bekasi bertambah antara enam hingga delapan persen setiap tahun. Sementara, jumlah jalan yang ada selama beberapa tahun terakhir tetap. Pelebaran sejumlah jalan yang coba diupayakan juga belum membantu mengatasi kemacetan yang terjadi di Kota Bekasi. Rasio kemacetan sudah semakin menumpuk di beberapa titik jalan dan lebih dominan terjadi pada pagi dan sore hari. Menurut kemacetan juga lebih disebabkan oleh disain geometrik persimpangan yang tidak luas dan lebih sering menjadi kendala kelancaran arus lalu lintas.
Meski pihaknya telah menerjunkan 130 anggota Dishub dan diperbantukan pihak kepolisian yang disebar di beberapa titik kemacetan, hal itu juga belum mampu membantu mengurai kemacetan terutama saat jam kerja."Sebenarnya dalam mengatasi kemacetan ini berkaitan juga dengan anggaran dan kerjasama semua pihak. Terlebih saat ini, selain penambahan sarana dan fasilitas jalan yang terpenting adalah angkutan massal yang harus ada di Kota Bekasi. Seperti bis sekolah agar bisa menurunkan tingkat kendaraan roda dua,"
Selain masalah penambahan jumlah kendaraan yang signifikan, ada beberapa indikator yang masih belum bisa dipecahkan Pemkot Bekasi terkait transportasi. "Selain persoalan dan peningkatan volume kendaraan yang semakin meningkat, Pemkot Bekasi juga belum bisa melakukan pembatasan layak tahun jalan bagi kendaraan sehingga semakin bertambah kendaraan di Kota Bekasi,"
2.3 Kemacetan di Bekasi Karena Parkir di Jalan
Kemacetan di sejumlah ruas jalan di Kota Bekasi karena ulah pedagang kaki lima dan parkir kendaraan. Ini yang membuat kelancaran lalu lintas terhambat."Hal ini lantaran pedagang dan parkir ikut memakai badan jalan," ungkap Kepala Dinas Perhubungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, Agus Darma, akhir pekan lalu. Dia mengatakan, di urusan lalu lintas, hambatan utama berasal dari pedagang kaki lima dan parkir.Berdasarkan pantuan, kondisi tersebut terlihat seperti di Jalan Juanda dan di sekitar Pasar Baru, Kota Bekasi. Di tempat itu puluhan pedagang kaki lima berjualan makanan menempati badan jalan. Banyaknya angkutan kota yang akan masuk ke terminal semakin menghambat lalu lintas.Puluhan pedagang sayur juga menempati area sekitar underpass di Jalan Jenderal Sudirman. Pedagang tidak hanya berada di bawah jalan, tapi juga tersebar hingga ke badan jalan. Laju kendaraan yang menuju Bekasi Timur pun tersendat.Sementara parkir yang menggunakan badan jalan berada di Jalan Pramuka, terutama di sekitar RSUD Kota Bekasi. Ratusan mobil dan motor yang terparkir hanya menyisakan setengah badan jalan untuk lalu lintas. Selain itu, lalu lintas pun terhambat dengan mobil dan motor yangakan keluar-masuk tempat parkir itu.
Terkait masalah tersebut, Agus mengatakan sudah berusaha menertibkan pedagang kaki lima dan parkir. Pada 2016, parkir yang berada di sekitar RS Mitra dan Kantor Samsat di Jl Ahmad, Yani sudah dihilangkan. "Tapi kalau pedagang, sudah diperingatkan tetap saja muncul, seperti di jalan sekitar Pasar Baru dan underpass," ungkapnya.Dia mengakui, penertiban kerap memunculkan gesekan antara pedagang dan petugas. "Gesekan sering terjadi sehingga tidak bisa kita sembarang menertibkan. Perlu usaha pendekatan dulu," ujarnya. Dalam penertiban tersebut, pihaknya juga bekerja sama dengan pihak lain yang terkait seperti Dinas Perekonomian Rakyat, Satpol PP, dan Kepolisian.Untuk masalah parkir di sekitar RSUD Kota Bekasi, ujarnya, itu muncul lantaran terbatasnya lahan parkir. Fasilitas parkir di RSUD tak bisa lagi menampung banyaknya kendaraan. "Kita sudah minta fasilitas parkir diperluas. Selain itu, parkirjuga bisa menempati area lapangan dan masjid di sekitar RSUD," ujarnya.Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bekasi, Deddy Juanda mengatakan penertiban pedagang kaki lima masih terkendala lahan relokasi. Sepanjang belum ada lahan tersedia, pihaknya kesulitan melarang mereka berjualan di trotoar atau pun badan jalan."PKL belum bisa direlokasi, padahal tempat berjualan merupakan kebutuhan. Kami harus berkoordinasi dengan dinas lain untuk masalah relokasi ini, karena itu di luar kewenangan kami, " ujarnya.Dia mengaku kewalahan menertibkan pedagang di sekitar underpass. Pedagang terlanjur menyebar hingga ke area luar dan memakai badan jalan.
2.4 Pemecahan permasalahan kemacetan
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk memecahkan permasalahan kemacetan lalu lintas yang harus dirumuskan dalam suatu rencana yang komprehentip yang biasanya meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
a. Peningkatan kapasitas jalan/ prasarana
Salah satu langkah yang penting dalam memecahkan kemacetan adalah dengan meningkatkan kapasitas jalan/parasarana seperti:
1. Memperlebar jalan, menambah lajur lalu lintas sepanjang hal itu memungkinkan,
2. Merubah sirkulasi lalu lintas menjadi jalan satu arah,
3. Mengurangi konflik dipersimpangan melalui pembatasan arus tertentu, biasanya yang paling dominan membatasi arus belok kanan.
4. Meningkatkan kapasitas persimpangan melalui lampu lalu lintas, persimpangan tidak sebidang/flyover,
5. Mengembangkan inteligent transport sistem.

b. Keberpihakan kepada angkutan umum
Untuk meningkatkan daya dukung jaringan jalan dengan adalah mengoptimalkan kepada angkutan yang efisien dalam penggunaan ruang jalan antara lain:
1. Pengembangan jaringan pelayanan angkutan umum
2. Pengembangan lajur atau jalur khusus bus ataupun jalan khusus bus yang di Jakarta dikenal sebagai Busway,
3. Pengembangan kereta api kota, yang dikenal sebagai metro di Perancis, Subway di Amerika, MRT di Singapura
4. Subsidi langsung seperti yang diterapkan pada angkutan kota di Transjakarta, Batam ataupun Jogjakarta maupun tidak langsung melalui keringanan pajak kendaraan bermotor, bea masuk kepada angkutan umum,
c. Pembatasan kendaraan pribadi dll.


BAB III
PENUTUP


3.1 kesimpulan
Berdasarkan dari pembahasan tentang Titik Kemacetan di Kota Bekasi Bakal Bertambah.
sejak setahun terakhir ini secara faktual titik kemacetan di Kota Bekasi semakin bertambah. Saat ini, titik kemacetan tidak hanya terjadi di jalan utama, tetapi juga terjadi pada jalan kolektor yang menghubungkan permukiman warga dengan jalan utama. "Tahun lalu, titik kemacetan hanya terjadi di jalan utama. Namun, tahun ini mulai merambah ke jalan-jalan kolektor dan terjadi hampir setiap hari, bukan saja saat jam kerja. Bahkan pada saat akhir pekan. Kemacetan disebabkan oleh beberapa hal seperti parkir dijalan sembarangan, ulah pengemudi angkot dan sepeda motor yang tidak tertib serta jalanan yang rusak. Kondisi inilah yang dikhawatirkan akan menyebabkan kemacetan total di Kota Bekasi lima tahun mendatang. Terlebih, sampai saat ini Pemkot Bekasi belum mempunyai rencana pembangunan atau pembuatan angkutan massal yang nyaman. Padahal, angkutan massal itu, lanjut bisa menjadi salah satu solusi kemacetan agar pengendara mobil dan sepeda motor beralih ke angkutan umum. "Sampai sekarang belum ada rencana soal angkutan massal itu, padahal kita sangat mendesak membutuhkannya,"
3.2 Saran
1. Pemkot Bekasi harus mempunyai rencana pembangunan atau angkutan massal yang nyaman, seperti busway
2. Pemkot Bekasi harus bisa melakukan pembatasan layak tahun jalan.
3. pemerintah harus meningkatkat kapasitas jalan dan prasarana




Daftar Pustaka


http://bataviase.co.id/node/543096
http://republika.co.id:8080/koran/0/128529
http://panglima-komunikasi.blogspot.com/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa sih Perbedaan Web 1.0 2.0 dan 3.0?

Vain Glory