MANUSIA DAN PERADABAN
TUGAS MAKALAH
MANUSIA DAN PERADABAN
Disusun Oleh :
Nama : Ahmad Fahmi Firdaus
Kelas : 1IA20
NPM : 58416112
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME atas limpahan
rahmatNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tanpa suatu
halangan yang berarti.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah yang berjudul MANUSIA
DAN PERADABAN adalah sebagai pemenuhan tugas yang diberikan demi tercapainya
tujuan pembelajaran yang telah direncanakan.
Tidak lupa ucapan terimakasih kami tujukan kepada pihak-pihak
yang turut mendukung terselesaikannya makalah ini,
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan demi terciptanya makalah yang lebih baik
selanjutnya. Dan semoga dengan hadirnya makalah ini dapat memberi manfaat bagi
pembaca sekalian.
Hormat Kami,
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
Judul.................................................................. i
Kata
Pengantar..................................................................ii
Daftar
Isi..........................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Pengertian Adab dan
Peradaban..............................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Manusia
sebagai Makhluk Beradab dan Masyarakat Adab...............…2
2.2 Hubungan Manusia dan
Peradaban………..….....................................……….......3
2.3 Problematika
Peradaban.....................................................................……...…….5
BAB III PENUTUP…………………………....……………7
3.1 Kesimpulan.................……………………...……..…….7
DAFTAR PUSTAKA……………………………………….8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pengertian Adab dan Peradaban
Istilah peradaban
dalam bahasa inggris disebut civili-zation. Peradaban asal kata adab artinya
akhlak, kesopanan, atau kehalusan budi pekerti.
Peradaban=berkata
dengan konsep nilai moral, etika, estetika di masyarakat dipakai untuk menyebut
bagian-bagian dan unsur-unsur dari kebudayaan yang halus dan indah misalnya:
kesenian, ilmu pengetahuan, adat, sopan santun, pergaulan, kepandaian menulis.
Organisasi kenegaraan atau sistem teknologi, seni bangunan.
Istilah peradaban
sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap
perkembangan kebudayaan. Pada waktu perkembangna kebudayaan mencapai puncaknya
berwujud unsur-unsur budaya yang bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur
dan sebagainya, maka masyarakat pemilik kebudayaan tersebut dikatakan telah
memiliki peradaban yang tinggi.
Dengan batasan-batasan
pengertian diatas maka istilah peradaban sering dipakai untuk hasi-hasil
kebudayaan seperti: kesenian, ilmu pengetahuan, dan teknologi, adat sopan
santun serta pergaulan. Selain itu juga kepandaian menulis, organisasi
bernegara serta masyarakat kota yang maju dan kompleks.
Huntington mendefinisikan
peradaban sebagai the highest social grouping of people and the
broadest level of cultural identity people have short of that which distinguish
humans from other species.
Menurut Damono
sebagaimana dikutip oleh Oman Sukmana, kata “adab” berasal dari bahasa Arab
yang berarti akhlak atau kesopanan dan kehalusan budi pekerti.
Adab erat hubungannya dengan:
· Moral yaitu nilai – nilai dalam masyarakat
yang hubungannya dengan kesusilaan
· Norma yaitu aturan, ukuran atau pedoman yang
dipergunakan dalam menentukan sesuatu yang baik atau salah.
· Etika yaitu nilai-nilai dan norma moral
tentang apa yang baik dan buruk yang menjadi pegangan dalam mengatur tingkah
laku manusia.
· Estetika yaitu berhubungan dengan segala
sesuatu yang tercakup dalam keindahan, kesatuan, keselarasan dan kebalikan.
Menurut Fairchild
sebagaimana yang dikutip oleh Oman Sukmana, “peradaban” adalah perkembangan
kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu yang diperoleh manusia
pendukungnya.
Menurut Bierens De
Hans “peradaban” adalah seluruh kehidupan sosial, ekonomi, politik dan teknik.
Jadi, peradaban adalah bidang kehidupan untuk kegunaan yang praktis,
sedangkan kebudayaan adalah sesuatu yang berasal dari hasrat dan gairah yang
lebih murni diatas tujuan yang praktis hubungannya dengan masyarakat.
Menurut Prof. Dr.
Koentjaraningrat “peradaban” adalah bagian-bagian kebudayaan yang halus dan
indah seperti kesenian. Dengan demikian “peradaban” adalah tahapan tertentu
dari kebudayaan masyarakat tertentu pula, yang telah mencapai kebudayaan
tertentu pula, yang telah mencapai kemajuan tertentu yang dicirikan oleh
tingkat ilmu pngetahuan, teknologi dan seni yang telah maju. Masyarakat
tersebut dapat dikatakan telah mengalami proses perubahan sosial yang berarti,
sehingga taraf kehidupannya makin kompleks.
Ibnu Khaldun
(1332-1406 M) melihat peradaban sebagai organisasi sosial manusia, kelanjutan
dari proses tamaddun (semacam urbanisasi), lewat ashabiyah (group feeling),
merupakan keseluruhan kompleksitas produk pikiran kelompok manusia yang
mengatasi Negara, ras, suku, atau agama, yang membedakannya dari yang lain,
tetapi tidak menelitik dengan sendirinya.
Pendekatan terhadap
peradaban bisa dilakukan dengan menggunakan organisasi sosial, kebudayaan, cara
berkehidupan yang sudah maju, termasuk sistem IPTEK dan pemerintahnya.
Tinggi rendahnya
peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor:
1. Pendidikan
2. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan.
Sedangkan Wujud Peradaban Moral adalah:
1. Nilai-nilai dalam masyarakat dalam hubungannya
dengan kesusilaan.
2. Norma: aturan, ukuran, atau pedoman yang
dipergunakan dalam menentukan sesuatu benar atau salah, baik atau buruk.
3. Etika: nilai-nilai dan norma moral tentang apa
yang baik dan buruk yang menjadi pegangan dalam mengatur tingkah laku manusia.
Bisa juga diartikan sebagai etiket, sopan santun.
4. Estetika: berhubungan dengan segala sesuatu
yang tercakup dalam keindahan, mencakup kesatuan (unity), keselarasan
(balance), dan kebalikan (contrast).
Evolusi Budaya dan
tahapan Peradaban Newel Le Roy Sims (H P Fairchild: 1964: 41) menyatakan Civilization
is the cultural development, the distinctly human attributes and attain-ments
of a particular society. In a ordinary usage, the term imolies a fairly high
stage on the culture evolutionary scale .Reference is made to ‘civilized
peoples’. More civilized usage would refer to more highly and less highly
civilized peoples, the refer to more highly and less highly civilized peoples,
the determinative characteristics being intellectual, aesthetic, technological,
and spiritual attainments.
Sedangkan
menurut The Third Wave Alvin Tofler (1981: 10-14) gelombang pertama sebagai
tahap peradaban pertanian, dimana dimulai kehidupan baru dari budaya meramu ke
bercocok tanam. (revolusi agraris) gelombang kedua sebagai tahap peradaban
industri penemuan mesin uap, energy listrik, mesin untuk mobil dan pesawat
terbang. (revolusi industri).
Gelombang
ketiga sebagai tahap peradaban informasi. Penemuan TI dan komunikasi dengan
computer atau alat komunikasi digital.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Manusia sebagai Makhluk Beradab dan
Masyarakat Adab
Untuk menjadi makhluk
yang beradab, manusia senantiasa harus menjunjung tinggi aturan-aturan,
norma-norma, adat-istiadat, ugeran dan wejangan atau nilai-nilai kehidupan yang
ada di masyarakat yang diwujudkan dengan menaati berbagai pranata sosial atau
aturan sosial, sehingga dalam kehidupan di masyarakat itu akan tercipta
ketenangan, kenyamanan, ketentraman dan kedamaian. Dan inilah sesungguhnya
makna hakiki sebagai manusia beradab.
Konsep masyarakat adab
dalam pengertian yang lain adalah suatu kombinasi yang ideal antara kepentingan
pribadi dan kepentingan umum. Dalam suatu masyarakat yang adil, setiap orang
menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya dianggap paling cocok
bagi setiap orang tersebut, yang tentunya perlu adanya keselarasan dan
keharmonisan. Namun demikian keinginan manusia untuk mewujudkan keinginannya
atau haknya sebagai salah satu bentuk pemenuhan kebutuhan hidup, tidak boleh
dilakukan secara berlebihan bahkan merugikan manusia lain. Manusia dalam
menggunakan hak untuk memenuhi kepentingan pribadinya tidak boleh melampaui
batas atau merugikan kepentingan orang lain. Sebagai suatu anggota masyarakat
yang beradab manusia harus bisa menciptakan adanya keseimbangan antara kepentingan
pribadi dan kepentingan umum. Jadi, perlu adanya suatu kombinasi yang ideal
antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum.
2.2. Hubungan Manusia dan Peradaban
Manusia dan peradaban
adalah hal yang tidak bisa terpisahkan karena manusia itu memiliki cipta, rasa
dan karsa. Cipta, rasa dan karsa itu akan menimbulkan perkembangan pengetahuan
yang berasal dari suatu budaya. Nah, dari hal itulah kebudayaan akan mengalami
kemajuan sehingga dikatakan sebagai peradaban. Contoh : zaman dahulu, manusia menanam
karet dan hanya menunggu hasil berdasarkan kemampuan alam untuk memproduksi.
Tetapi sekarang tidak lagi karena ada perkembangan seperti pupuk, dan itu akan
menumbuhkan karet dengan cepat.
2.3 Problematika Peradaban
Arus informasi yang
berkembang cepat menumbuhkan cakrawala pandangan manusia makin terbuka luas.
Teknlogi yang sebenarnya merupakan alat bantu/ekstensi kemampuan diri manusia,
dewasa ini telah menjadi sebuah kekuatan otonom yang justru ‘membelenggu’
perilaku dan gaya hidup kita sendiri. Dengan daya pengaruhnya yang sangat
besar, karena ditopang pula dengan sistem-sistem sosial yang kuat dan dalam
kecepatan yang makin tinggi, teknologi telah menjadi pengaruh hidup manusia.
Masyarakat yang rendah kemampuan teknologinya cenderung tergantung dan hanya
mampu bereaksi terhadap dampak yang ditimbulkan oleh kecanggihan teknologi.
Dampak
Globalisasi Terhadap Peradaban Manusia Akibat globalisasi
diantaranya masyarakat mengalami anomia tau tidak punya norma atau
heteronomy/banyak norma, sehingga terjadi kompromisme sosial terhadap hal-hal
yang sebelumnya dianggap melanggar norma tunggal masyarakat.
Selain
itu juga terjadinya disorientasi atau alienasi, keterasingan pada diri sendiri
atau pada perilaku sendiri, akibat pertemuan budaya-budaya yang tidak
sepenuhnya terintegrasi dalam kepribadian kita.
5. Peradaban dan Perubahan Sosial
Perubahan sosial merupakan gejala yang melekat
disetiap masyarakat, Merujuk pada atu pengertian yang intinya, perubahan
social adalah perubahan yang terjadi dalam masyararakat atau hubungan
interaksi, yang meliputi aspek kehidupan.
Perubahan
sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya
dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum
yangterjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi
sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan
perubahan.
Hirschman
mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari
perubahan. Ada 3 faktor yang dapat mempengaruhi perubahan social:
1. Tekanan kerja dalam masyarakat.
2. Keefektifan komunikasi
3. Perubahan lingkungan alam
Perubahan budaya juga
dapat timbul akibat timbulnya perubahan lingkungan masyarakat, penemuan baru,
dan kontak dengan kebudayaan lain. Sebagai contoh, berakhirnya zaman es
berujung pada ditemukannya sistem pertanian dan kemudian memancing
inovasi-inovasi baru lainnya dalam kebudayaan.
BAB III
PUNUTUP
3.1. Kesimpulan
Kata “adab” berasal
dari bahasa Arab yang berarti akhlak atau kesopanan dan kehalusan budi pekerti. Peradaban
adalah tahapan tertentu dari kebudayaan masyarakat tertentu pula, yang telah
mencapai kebudayaan tertentu pula, yang telah mencapai kemajuan tertentu yang
dicirikan oleh tingkat ilmu pngetahuan, teknologi dan seni yang telah maju.
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar