Penngertian Nilai Sosial Dasar, Ciri-ciri Nilai Sosial Dasar, Fungsi Nilai Sosial Dasar, Macam-macam Nilai Sosial Dasar
A. Pengertian Nilai Menurut Pendapat Para
Ahli
Terdapat
beberapa para ahli yang memberikan pendapatnya mengenai pengertian nilai.
Pengertian nilai menurut para ahli adalah sebagai berikut...
- Soerjono
Soekonto : Menurut Soerjono Soekonto yang
mendefinisikan pengertian nilai adalah sebagai konsepsi abstrak dalam diri
manusia mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk.
- B.
Simanjuntak : Menurut B.
Simanjuntak, pengertian nilai adalah sebagai ide-ide masyarakat tentang
sesuatu yang baik
- Kamus
Besar Bahasa Indonesia (BBI) : Dalam
kamus besar bahasa indonesia menerangkan mengenai pengertian nilai, dimana
nilai didefinisikan sebagai kadar, mutu, atau sifat yang penting dan
berguna bagi kemanusiaan.
- Horton
dan Hunt : Menurut Horton dan Hunt yang
menyatakan bahwa pengertian nilai adalah gagasan-gagasan yang menjelaskan
mengenai apakah suatu tindakan dapat dikatakan penting atau tidak
penting
B. Pengertian Nilai Sosial Menurut Definisi
Para Ahli
Berikut ini adalah definisi nilai menurut beberapa ilmuwan yaitu
sebagai berikut...
- Kimball
Young : Menurut Kimball Young,
pengertian nilai sosial adalah asumsi yang abstrak dan sering tidak
disadari tentang apa yang baik dan apa yang benar, dan apa yang dianggap penting
dalam masyarakat
- Robert
M. Z. Lawang : Menurut
Robert M. Z. Lawang, pengertian nilai sosial adalah nilai adalah gambaran
mengenai apa yang diinginkan, yang pantas, yang berharga, dan memengaruhi
perilaku orang yang memiliki nilai itu.
- A.
W. Green : Menurut A.
W. Green, pengertian nilai sosial adalah kesadaran yang secara efektif
berlangsung diserta emosi terhadap objek, ide, dan individu.
- Claudia
Wood : Menurut Claudia Wood,
pengertian nilai sosial adalah merupakan petunjuk-petunjuk umum yang telah
berlangsung lama, yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam
kehidupan sehari-hari.
Secara umum, nilai berkaitan dengan
kemerdekaan seseorang dalam bertindak. Nilai membantu individu untuk
mengarahkan tindak tanduknya berdasarkan pilihan-pilihan yang dibuat secara
sadar. Nilai merupakan dasar pertimbangan seseorang dalam memilih dan juga
menentukan sikap serta mengambil keputusan atau suatu hal. Jadi, nilai
menentukan peringkat prioritas dari berbagai alternatif tingkah laku yang
mungkin dilakukan oleh seseorang. Setiap individu menyakini bahwa nilai-nilai
tersendiri yang turut memberikan pengaruh pada nilai yang dimiliki oleh
masyarakat. Sebuah nilai diakui apabila tidak bertentangan dengan nilai-nilai
yang lain yang ada dalam masyarakat dan juga bersifat abstrak. Arti dari kata
abstrak adalah bersifat umum, memiliki ruang lingkup yang luas, dan umumnya
sulit dijelaskan secara rasional dan juga nyata.
C. Ciri-Ciri Nilai Sosial
Terdapat
berbagai ciri-ciri nilai sosial dalam mempermudah dalam memahami, seperti apa
itu nilai sosial. Ciri-ciri nilai sosial adalah sebagai berikut...
- Diterapkan
melalui proses interaksi antarmanusia secara intensif dan bukan tidak
dibawa sejak lahir.
- Ditranformasikan
melalui proses belajar yang terdiri dari sosialisasi, enkulturasi, dan
difusi. contohnya nilai menghargai persahabatan akan dipelajari anak dari
pergaulan dengan teman-temannya di sekolah maupun di laur sekolah
- Berukuran
atau peraturan sosial yang turut memenuhi kebutuhan-kebutuhan nasional.
Contohnya, nilai menghargai antrean yang menjadi ukuran ketertiban
seseorang sekaligus menjadi aturan yang wajib diikuti.
- Berbeda-beda
pada tiap kelompok manusia. Contohnya, masyarkat eropa sangat menghargai
waktu sehingga sulit memberikan toleransi pada keterlambatan. Sebaliknya,
di Indonesia, keterlambatan dalam jangka waktu yang tertentu dan dapat
ditoleransi.
- Memiliki
dampak yang berbeda-beda terhadap tindakan manusia. Contohnya, nilai yang
mengutamakan uang di atas segalanya yang membuat orang berusaha mencari
uang sebanyak-banyaknya. Namun, nilai kebahagian juga dianggap lebih
penting yang dapat membuat orang mengutamakan hubungan baik dengan
sesama,
- Dapat
memengaruhi kepribadian individu sebagai anggota masyarakat. Contohnya,
nilai yang lebih mengutamakan kepentingan pribadi yang melahirkan individu
yang egois dan kurang peduli terhadap orang lain. Sementara itu, nilai
yang mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi yang
membuat seseorang mejadi lebih peka secara sosial.
D. Fungsi - Fungsi Nilai Sosial
Secara umum, nilai sosial mempunya beberapa
macam fungsi antara lain sebagai berikut..
- Dapat
menyumbangkan seperangkat alat untuk menetapkan harga sosial dalam suatu
kelompok
- Dapat
mengarahkan masyarakat untuk berfikir dan bertingkah laku
- Sebagai
penentu dalam memenuhi peran sosial manusia
- Sebagai
alat solidaritas yang terdapat di kalangan anggota kelompok masyarakat
- Sebagai
alat pengawasa atau dapat juga dikatakan pengontrol perilaku manusia
E. Macam-Macam Nilai Sosial
Nilai sosial diklasifikasikan dalam berbagai macam antara lain
sebagai berikut...
1. Macam-Macam Nilai Sosial Menurut Prof. Notonegoro
a. Nilai Material
Nilai
material adalah nilai yang berguna bagi jasmani manusia atau benda nyata yang
dimanfaatkan bagi kebutuhan fisik manusia.
b. Nilai Vital
Nilai
vital adalah nilai yang berguna bagi untuk melakukan aktivitas atau kegiatan
dalam dalam hidupnya.
c. Nilai Rohani
Nilai
rohani adalah nilai yang berguna bagi pemenuhan kebutuhan rohani (spritual)
manusia yang sifatnya universal. Nilai rohani dibedakan menjadi beberapa macam
antara lain sebagai berikut...
- Nilai
kebenaran dan nilai empiris, adalah nilai yang bersumber dari proses
berpikir teratur yang menggunakan akal manusia (logika, rasio) dan diikuti
dengan fakta-fakta yang telah terjadi.
- Nilai
keindahan, adalah nilai yang berhubungan dengan ekspresi perasaan atau isi
jiwa seseorang mengenai keindahan. Nilai keindahan disebut juga dengan
nilai estetika
- Nilai
moral, adalah segala sesuatu mengenai perilaku terpuji dan tercela atau
nilai sosial yang berkenaan dengan kebaikan dan keburukan. Nilai moral
disebut juga dengan nilai etika.
- Nilai
religius, adalah nilai ketuhanan yang berisi keyakinan/kepercayaan manusia
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Macam-Macam Nilai
Sosial Menurut Clyde Klukholm
a. Nilai hakikat hidup manusia : nilai hakikat hidup manusia terdiri atas :
- masyarakat
menganggap hidup itu buruk
- masyarakat
menganggap hidup itu baik
- masyarakat
menganggap hidup itu buruk, namun manusia wajib berikhtiar (berusaha)
untuk hidup lebih baik
b. Nilai hakikat karya manusia : nilai hakikat karya manusia
terdiri atas :
- masyarakat
yang menganggap karya manusia diperlukan untuk memungkinkannya hidup
- masyarakat
yang menganggap karya manusia diperlukan untuk memberikan kedudukan yang
penuh kehormatan
- masyarakat
yang menganggap karya manusia sebagai gerak hidup untuk menghasilkan karya
berikutnya
c. Nilai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu
- masyarakat
yang memandang penting untuk berorientasi ke masa lalu
- masyarakat
memandang penting masa sekarang
- masyarakat
yang memandang penting masa depan
d. Nilai hakikat hubungan manusia dengan alam sekitar
- masyarakat
yang memandang alam sebagai hal dasyat sehingga manusia hanya bisa pasrah
- masyarakat
yang memandang alam sebagai suatu yang dapat ditaklukan manusia
- masyarakat
menganggap manusia bisa berusaha mencari keselarasan dengan alam
e. Nilai hakikat hubungan manusia dengan sesamanya
- masyarakat
yang sangat mementingkan hubungan vertikal antara manusia dan sesamanya.
Pola perilaku akan lebih berpedoman pada tokoh pemimpin, senior, atau
atasan
- masyarakat
lebih mementingkan hubungan horizontal dengan sesamanya. Orang-orang dalam
masyarakat ini sangat bergantung satu sama lain dan berusaha menjaga
hubungan baik dengan sesamanya sebagai hal yang sangat penting dalam
hidup
- masyarakat
yang beranggapan bahwa bergantung kepada orang lain adalah tidak benar.
Masyarakat tipe ini menilai tinggi manusia yang bisa berdiri sendiri dan
mencapai tujuannya dengan hanya sedikit mendapatkan bantuan dari orang
lain.
3. Macam-Macam Nilai Sosial Berdasarkan Ciri-Cirinya
a. Nilai dominan
nilai dominan adalah
nilai yang dianggap lebih penting dibandingkan dengan nilai yang lainnya.
Ukuran dominan atau tidaknya suatu nilai didasarkan pada hal-hal berikut...
- Banyaknya
orang yang menganut nilai berikut. Contohnya : sebagian besar masyarakat
menghendaki perubahan ke arah perbaikan (reformasi) di segala bidang
kehidupan, seperti bidang politik, hukum, ekonomi, dan sosial.
- Berapa
lama nila itu dianut atau digunakan, contohnya. Contohnya : sejak dahulu
hingga sekarang, tradisi sekaten di Surakarta dan Yogyakarta dalam
kerangka memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW selain dilaksanakan di
alun-alin keraton dan di samping masjid besar.
- Tinggi
rendahnya usaha orang untuk memberlakukan nilai tersebut. Contohnya :
menunaikan ibadah haji merupakan kewajiban bagi umat Islam. Oleh karena
itu, umat Islam selalu berusaha untuk dapat melaksanakannya.
- Prestise/kebanggan
orang-orang yang menggunakan nilai di masyarakat. Contohnya : memiliki
mobil atau barang lain yang bermerek terkenal dapat memberikan
kebanggaan/prestise tersendiri.
b. Nilai yang mendarah daging (internalized value)
nilai yang mendarah daging adalah nilai yang
telah menjadi kepribadian dan kebiasaan sehingga ketika seseorang melakukannya
kadang tidak melalui proses berpikir atau pertimbangan lagi, melainkan secara
tidak sadar. Biasanya nilai ini telah tersosialisasi sejak seorang masih kecil
dan apabila ia tidak melakukannya ia akan merasa malu bahkan dapat merasa
bersalah.
Contohnya : seorang kepala keluarga yang belum mampu memberi nafkah
kepada keluarganya akan merasa sebagai kepala keluarga yang tidak bertanggung
jawab ; prajurit yang tidak mampu mengalahkan musuhnya dalam suatu pertempuran
akan merasa gagal.
sumber :
- Soeroso,
Andreas. 2008. Sosiologi 1 untuk SMA kelas X. Jakarta :
Yudhistira
- Soewito.
2006. Buku ajar sosiologi untuk SMA/MA kelas X. Solo : Trijaya
Utama
- Waluya,
Bagja. 2007. Sosiologi Menyelami Fenomenas Sosial di Masyarakat. Bandung
: Seria Purna Inves
- Maryati,
kun dan Saryawati, Juju. 2006. Sosiologi Untuk SMA/MA kelas X.
Jakarta : Erlangga
- Muin,
Idianto. 2013. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas X. Kelompok Peminatan
Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta : Erlangga. Hal : 100-108
- Waluya,
Bagja. 2007. Sosiologi Menyelami Fenomenas Sosial di Masyarakat.
Bandung : Seria Purna Inves
Komentar
Posting Komentar